Arthropoda

Nama Filum Arthropoda berasal dari bahasa Greek yaitu Arthros dan Podos. Arthros berarti ruas atau segmen, sedangkan Podos berarti kaki. Penamaan ini didasarkan pada karakteristik dari Filum Arthropoda yang memiliki kaki yang beruas-ruas atau bersegmen.

Morfologi Arthropoda

Rangka luar (eksosekleton) dari Arthropoda dilapisi oleh lapisan kitin yang dibentuk oleh sekresi sel kitogenes dan tidak hanya melapisi bagian luar tubuh, juga melapisi bagian mulut dibagian anterior disebut Stomodaeum dan juga melapisi bagian anus dibagian posterior disebut Proktodaeum. Rangka luar disusun oleh lempeng (pelat, “sclerites”) kitin (terbanyak tersusun oleh senyawa kalsium) membentuk segmen tubuh. Segmen yang terletak disebelah atas (dorsal) disebut Tergum (tergit), dibagian bawah (ventral) disebut Sternum dan samping (lateral) yang menghubungkan antara tergum dan sternum disebut Pleuron. Tergum, Sternum, dan Pleuron masing-masing segmen merupakan satu kesatuan yang elastis. Rangka luar secara periodik akan diganti oleh yang baru, setiap penggantian rangka luar disebut Ekdisis.

Segmen dari Arthropoda berkumpul membentuk kelompok, kelompok depan membentuk kepala, tengah membentuk torak (dada) dan belakang membentuk abdomen (perut). Arthropoda memiliki alat tubuh sangat khas yaitu selalu berpasangan dan tersusun oleh beberapa segmen.

Pada kepala, pada beberapa jenis ditemukan satu atau dua pasang antena yang berfungsi sensoris. Dibagian bawahnya ditemukan segmen yang mengalami modifikasi menjadi alat-alat untuk makan terdiri dari: maksila, mandibula dan pada beberapa jenis juga memiliki maksilipedes.

Torak (dada) ditemukan kaki, dan pada beberapam jenis ditemukan sayap, selain itu pada Arthropoda yang hidup didalam air memiliki beberapa variasi Abdomen yang dapat dipakai untuk membantu pada saat berenang

Fisiologi Arthropoda

Sistem Sirkulasi Arthropoda
Ciri bagian dalam yang paling menjolok dari Arthropoda adalah memiliki rongga badan bukan coelum. Didalamnya penuh dengan darah yang mengandung sel disebut Hemocele. Darah merendam semua organ didalam tubuh. Jantungnya merupakan pembuluh darah besar disebelah atas yang dapat memompa darah disebut Pericardium, darah keluar melalui ostea.

Sistem Pernapasan Arthropoda
Organ pernapasan dari Arthropoda juga khas, ada beberapa macam antara lain: (a) Insang (Gills, Brachiae) ditemukan pada larva, nimfa dan dewasa spesies yang hidup didalam air, (b) Trachea, merupakan tabung elastis yang tipis, disusun oleh cincin atau spiral kitin. Saluran pernafasan dibagian luar (ekterna) bermuara pada stigmata, hanya dimiliki oleh Insekta, (c) Paru-paru dan (d) Kulit (kuticula), tetutama pada Laba-laba dan Tungau

Sistem Pencernaan Arthropoda
Saluran pencernaan berbeda pada setiap kelas, secara umum terdiri dari: Stomodaeum dilapisi oleh kitin, selanjutnya faring, proventrikulus, Mesenteron (usus bagian tengah), dan terakhir Proktodaeum juga dilapisi oleh kitin.

Sistem Ekskresi Arthropoda
Organ sekresi Arthropoda sangat berbeda diantara kelasnya. Pada Krustacea memiliki sepasang nephridia yang bermuara pada dasar segmen ke-2 dari antena. Insekta berupa tubulus yang disebut Tubulus malpigi yang terletak melingkar disekeliling saluran pencernaan dan biasanya bermuara pada ujung anterior Proktodaeum. Araknida juga memiliki Tubulus malpigi yang semuanya bermuara pada bagian ujung anterior Proktodaeum, tetapi memiliki tambahan Glandula Koksa yang bermuara pada koksa kaki.

Sistem Saraf Arthropoda
Sistim persarafan dari Arthropoda terdiri dari ganglion serebral yang terdapat pada kepala, dilanjutkan dengan saraf yang melingkar pada commisura oesofageal dan dilanjutkan oleh sepasang saraf ventral yang ditemukan sepanjang sisi ventral tubuh.

Klasifikasi Arthropoda

Filum Arthropoda memiliki 5 kelas yaitu: 1) Myriapoda, 2) Crustacea, 3) Insecta, 4) Arachnida, dan 5) Pentastomida.

Myriapoda
Tubuh Myriapoda tersusun dari beberapa segmen selain kepala. Kelas Myriapoda memiliki 2 Ordo, yaitu: 1) Ordo Diplopoda dengan spesies Millipedes yang umumnya vegetarian, memiliki 2 pasang kaki, dan memiliki 8 segmen tubuh, kebanyakan hidup pada hasil panen petani; dan 2) Ordo Chilopoda dengan spesies Centipedes bersifat karnivora, memiliki satu pasang kaki, memiliki 8 segmen tubuh, biasanya hidup didalam kebun dan juga pada hasil panen petani, serta beberapa jenisnya memiliki racun.
Myriapoda
Myriapoda. Sumber www.arkive.org


Crustacea
Crustasea termasuk didalamnya udang dan kepiting, kebanyakan hidup didalam air dan bernafas dengan insang. Memiliki 2 pasang antena dan banyak pasang kaki pada torak dan abdomen serta kakinya sering tembus pandang. Kelas krustasea memiliki 2 subkelas yaitu 1) Entomostraca, merupakan krustacea kecil; dan 2) Malacostraca, merupakan udang besar.
Crustasea
Crustasea. Sumber: www.arkive.org


Arachnida
Contoh dari Kelas Arachnida yaitu: Kalajengking, Laba-laba, Caplak, dan Tungau. Morfologi umum Kelas Arachnida yaitu stadium dewasanya memiliki 8 buah (4 pasang kaki), alat mulut mengalami modifikasi (perubahan bentuk) yang jelas terlihat (Kelicera, Palpus Maksilaris, dan Hipostoma), berada diatas Basis Kapituli yang diperuntukkan untuk menghisap, serta tidak memiliki antena, sayap, dan mata majemuk.
Arachnida
Arachnida. Sumber: www.arkive.org


Insecta
Kelas Insecta tubuhnya dapat dibedakan menjadi 3 bagian: kepala ditemukan sepasang antena, Torak tersusun oleh 3 segmen yang memiliki 3 pasang kaki dan beberapa jenisnya ada yang memiliki 2 pasang sayap, serta Abdomen yang tersusun dari beberapa segmen yang jumlahnya bervariasi setiap jenis dan ada yang memiliki beberapa alat tubuh yang mengalami modifikasi untuk tujuan tertentu. Pertukaran udara menggunakan trakea.
Insecta
Insecta. Sumber: www.arkive.org


Pentastomida
Salah satu contoh dari Pentastomida adalah cacing lidah. Banyak ahli menuliskan secara sistematis bahwa Pentastomida tidak termasuk ke dalam Filum Arthropoda, tetapi masuk kelas Annelida. Namun, karena stadium larvanya memiliki kaki yang bersegmen, maka banyak ahli juga memasukkannya ke dalam Filum Arthropoda.
Pentastomida
Pentastomida


Catatan :
Nomenklatur, penentuan spesies Arthropoda berbeda tergantung dari sudut pandang ahli  Sistematika dan ahli Evolusi. Ahli sistematika manganggap spesies adalah individu kelompok yang jelas berbeda atau dapat dinyatakan berbeda dari kelompok lain, baik morfologi maupun  fisiologi dan tidak ada bentuk peralihan diantara keduanya. Sedangkan ahli evolusi menganggap bahwa spesies adalah tahap yang sedang dilewati dalam proses evolusi. Klasifikasi yang digunakan pada artikel ini adalah klasifikasi berdasarkan Soulsby, 1982.


Sumber:
Alan, W. 1994. Arthropods of Humans and Domestic Animals. A Guide to Preliminary Identification. 1st Ed. Chapman & Hall.

Bowman, D. D. 1999. Georgis’ Parasitology for Veterinery. 8th Ed. Saunders an Imprint of Elsevier Science

Levine, N. D. 1990. Parasitologi Veteriner. Terjemahan Gatut Ashadi. Gajah Mada University Press

Soulsby, E. J. L. 1982. Helminths, Arthropods and Protozoa of Domesticated Animals. 7th Ed. Bailliere Tindal London

Urquhart, G.M; J. Amour; J.L. Duncan; A.M. Dunn; and F.W. Jennings. 1985. Veterinary Parasitology. Longman Scientific and Technical

Pentastomida. https://veteriankey.com/wp-content/uploads/2016/08/F100147f14-02-9780323077613.jpg

Not need to know.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »