Tanaman Tomat yang Terserang Virus

Tanaman Tomat yang Terserang Virus

Tomat, adalah salah satu tanaman yang rentan terkena penyakit yang diakibatkan oleh serangan virus. Karenanya virus termasuk salah satu penyakit penting atau utama yang menyerang tanaman tomat. Hampir semua tomat yang ada saat ini belum ada yang memiliki daya tahan kuat bila sudah terserang. Selama ini, penyakit virus yang dominan dan seringkali menyerang tanaman tomat adalah TMV (Tobacco Mozaic Virus). Namun, ternyata tidak hanya TMV saja yang menyerang melainkan ada lebih dari 18 jenis virus yang kini menyerang tanaman tomat. Bahkan mungkin jumlah itu bisa bertambah. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa kerusakan yang ditimbulkan penyakit virus dapat menyebabkan kehilangan produksi. Kehadiran TMV yang berat dapat menekan produktifitas hingga 0,2 sampai 50% tergantung varietas (Duriat,1979). Sedangkan di Jepang, mampu menekan produktifitas hingga 20 – 50% (Oshima,1979). Serangan terparah terjadi di lembah Alsace Perancis oleh CMV yang menghancurkan sebagian pertanaman tomat yang ada.

Virus pada tanaman tomat dikelompokkan pada penyakit penting di berbagai negara. Neinhaus (1981) mengungkapkan bahwa di negara tropis dan subtropis dilaporkan ada 18 jenis virus yang menyerang. Sedangkan Kranz, et al (1977) melaporkan ada sekitar 12 jenis dengan menimbulkan gejala yang berbeda tergantung jenis virusnya. Kasus lain terjadi di Jepang dimana menurut Oshima (1979) menyebutkan ada enam jenis virus yang sering menyerang tanaman tomat di Jepang diantaranya: virus mosaic tembakau (TMV), virus mosaik ketimun atau cucumber mosaic virus (CMV), virus streak ganda atau double streak virus (DSV), virus bercak layu tomat atau tomatto spotted wilt virus (TSWV), virus kerupuk tomat atau tomato leaf curl virus (TLCV) dan virus kentang Y atau potato virus Y (PVY). Meskipun demikian, tidak semua penyakit yang disebabkan virus tersebut dapat dijumpai di seluruh negara baik tropik maupun sub tropis. Terkadang serangnnya hanya pada daerah tertentu saja.

Di Indonesia serangan penyakit virus dilaporkan pertama kali oleh Duriat dan Suyatno (1976). Hasil indentifikasinya menyimpulkan bahwa TMV, PVY, CMV, PVX dan TRSV (tobacco ring spot virus) ditemukan menyerang tomat. Tahun berikutnya Duriat (1977) kembali ditemukan penyakit akibat virus yaitu TYNV (Tomato Yellow Net Virus). Sedangkan penelitian yang berkaitan dengan virus tomat selanjutnya merupakan konformasi dari hasil identifikasi di atas seperti mosaik pada tomat yang disebabkan oleh CMV (Duriat dan Iriawati,1990) , virus TMV CMV dan PVY pada sampel tomat yang dikumpulkan dari kecamatan Lembang Kab. Bandung (Sutarya, 1989) atau gabungan PVX dan TMV yang menyebabkan penyakit kerdil pada tomat (Sutarya,1992).

Mekanisme Virus Menyerang Tomat
Virus akan menjadi benda mati bila berada di luar jaringan hidup , namun virus bisa begitu stabil berada di luar inangnya sehingga dengan mudah dapat bertahan disana. Kalau virus mulai mencapai permukaan jaringan tumbuhan atau yang disebut dengan kontaminasi, maka partikel virus kemudian masuk ke dalam tumbuhan melalui luka dan harus ada yang membantu karena virus tidak mempunyai spora seperti cendawan, flagel (cambuk getar) seperti bakteri atau bergerak seperti nematoda. Sekali virus masuk ke dalam jaringan inangnya, maka akan mengakibatkan perubahan fungsi. Perubahan fungsi tersebut tidak lain disebabkan oleh terhambatnya sintesa protein dan RNA tanaman inang untuk menjadi nukleaotides, asam amino dan ribosom bebas yang dialihkan untuk menjadi sintesa komponen pembentuk virus baru. Akibatnya secara biologis maupun fisiologis, tanaman akan menyebabkan perkembangan tidak secara penuh. Kerusakan yang ditimbulkan dapat berupa kekerdilan, daun menguning, mosaik, kematian jaringan bahkan sampai kematian tanaman. Semua itu dapat menjadi kendala produktifitas tanaman.

Penyakit-penyakit virus ini mungkin dapat dikacaukan dengan abnormalitas genetik, gangguan fisiologi seperti kekurangan zat hara dan keracunan oleh serangga. Namun demikian, penyakit virus tersebutselalu dapat menular pada tanaman lain sebagai akibat kemampuannya membelah diri dan memencar dari sel satu ke sel yang lain. Dari tumbuhan satu kepada tumbuhan lain. Akibatnya dapat terjadi endemi yang kadang kadang dapat menyebabkan kerusakan yang luas dan kerugian ekonomi yang cukup besar. Sejauh ini penyebaran virus pada tanaman lain masih terus dikembangkan dan diupayakan dicari solusinya. Beberapa penularan virus yang umum adalah melalui : mekanik, kontak, tali putri, bagian perkembangbiakan vegetatif, biji dan serbuk sari, serangga, dan tungau, organmisme penghuni tanah serta alat-alat pertanian.

Gejala Serangan
Cukup banyak ciri atau gejala yang menunjukkan suatu tanaman terserang virus. Gejala serangan virus itu sendiri sangat tergantung pada jenis virus yang menyerang, kultivar tanaman inang, dan keadaan lingkungan. Secara umum gejala tanaman tomat yang terserang virus adalah sebagai berikut:

1.Mosaik
Mosaik ini ditandai dengan warna belang pencampuran lebih dari satu warna. Mosaik pada daun biasanya berupa daun hijau yang tidak merata karena dibeberapa bagian tercampur warna pucat atau kekuning-kuningan yang menyebar seperti percikan. Sedangkan Lucas (1996) dalam kamus istilah patologi tanaman mengungkapkan bahwa Mosaik adalah gejala daun yang memperlihatkan banyak daerah kecil berubah warna, yang kontras dengan warna asalnya dan cenderung berupa lingkaran terang seperti cincin. Pola bagian hijau yang bersiku kontras dengan warna kuning; daerah yang dikelilingi cincin klorotik yang memberikan mosaik kuning di atas warna hijau. Bila daerah warna yang berbeda menyatu, akan menghasilkan gejala belang. TMV dan CMV merupakan contoh penyakit yang memiliki gejala sperti ini.

2. Nekrosis
Nekrosis adalah kematian jaringan yang bisa terjadi pada urat daun, pada batang berupa garis-garis coklat, berupa bercak pada daun dan buah serta kematian pada titik tumbuh.

3. Klorosis : warna pucat, baik pucat yang menyeluruh ataupun hanya berupa bercak saja. Vein clearing yaitu warna pucat pada urat daun sehingga urat daun kelihatan transparan, mengkilat diantara warna daun yang hijau.

4. Rugose : permukaan daun tidak rata disebabkan karena pertumbuha urat daun tidak sebanding dengan pertumbuhan helaian daun, sehingga daun akan terlihat tidak rata dengan permukaan yang benjol-benjol.

Di lapangan penyebab adalanya gejala virtus ini lebih kompleks, ada kalanya menyimpang, bisa lebih parah sampai tanaman menjadi mati. Penyebab penyakit akibat virus bisa beragam bisa saja disebabkan oleh satu jenis virus saja , bisa juga disebabkan oleh gabungan beberapa jenis virus.

Langkah Pencegahan
Virus tidaklah seperti jamur atau nematoda yang bisa tersebar kemana –mana oleh angin maupun air. Pergerakan virus ini hanya bisa terjadi bila ada yang membawa, baik itu organisme hidup seperti vektor atau pembawa lainnya, bagian dari tanaman yang terserang maupun manusia atau alat yang digunakan sewaktu memelihara tanaman. Cara mengendalikan virus erat kaitannya dengan mengenali sifat-sifat virus yang meliputi : bagaimana cara penyebaran dan penularannya, dan bagaimana perbanyakan tanaman tersebut. Ada juga pengendalian virus ini dengan menggunakan virus tular udara yang dibawa serangga untuk virus-virus tular tanah. Beberapa cara untuk mengendalikan virus tomat ini antara lain dapat dilakukan dengan: 

1. Tanaman perangkap 
Virus-virus tomat kebanyakan ditularkan melalui serangga. Keaktifan serangga ini menjadi faktor utama dalam penyebaran penyakit akibat virus. Penggunaan insektisida untuk mengendalikan vektor adalah cara pintas yang sering dianjurkan.. Akan tetapi cara ini bukan satu-satunya cara yang harus dilakukan , melainkan dapat menggunakan cara lain yaitu: penggunaan tanaman perangkap.

Aphid sebagai serangga pembawa virus, biasanya menyukai warna kuning cerah, penggunaan tanaman yang berwarna cerah sedikit banyak dapat menarik aphid dan serangga lainnnya. Pada waktu hinggap afid akan menusuk-nusukkan stiletnya untuk mengetahui apakah ia sudah mendapatkan inang yang benar untuk makan disitu. Selama aphid menusuk-nusuk, virus non persisten yang ada pada stiletnya akan tercuci. Sehingga virus tersebut tidak akan tersebar pada tanaman tomat. Adapun tanaman yang dapat menjadi penarik (atraktan) bagi serangga tersebut adalah tanaman kubis-kubisan, jagung, serta bunga matahari. 

2. Sanitasi dan eradikasi sumber infeksi 
Kebersihan kebun saat persiapan dan selama pertanaman sangat membantu mengurangi sumber infeksi virus. Gulma berdaun lebar diyakini sering menjadi inang dari virus ini dan harus dibersihkan. Begitu pula tanaman tomat yang sudah menunjukkan terkena serangan jangan dibiarkan tumbuh namun harus dibuang secepatnya dan diganti dengan tanaman yang sehat. Tanaman tomat bisanya dilakukan pemangkasan, untuk itulah perlu dilakukan secara hati-hati dalam memilih cabang utamanya agar diperhatikan sisa-sisa pemangkasan tadi. Kemudian usahakan petani ataupun buruh tidak membawa rokok ataupun bekas rokok pada areal tanaman tomat karena rokok ini dapat menularkan virus mosaik tembakau yang mudah menular secara kontak

3. Penggunaan benih yang sehat 
Tomat yang sudah terserang virus sulit sekali disembuhkan. Walaupun saat ini hanya tiga jenis virus utama yang menyerang pertanaman tomat namun ketiganya sangat penting karena dapat tertular melalui biji. Penelitian yang berkaitan dengan virus yang terbawa pada benih yang dilakukan Sutarya dan Purwati (1992) menungungkapkan bahwa ternyata dari 41 varietas tomat yang diuji, sebanyak 13 mengandung virus ToMV. Meskipun virus-virus lain tidak menular melalui biji, namun bila tanamannya terserang sebelum berbuah maka cairan buah tomatnya akan mengandung virus. Hal ini bisa menular pada kulit yang pada akhirnya kemungkinan tertularnya benih di persemaian tersebut bisa terjadi. Maka dalam hal ini pemilihan benih sehat dan unggul merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam mencegah timbulnya penyakit virus tersebut.

4. Proteksi silang. 
Saat ini belum ada obat untuk menangani penyakit yang diakibatkan virus. Karena itu pengendalian yang dilakukan dalam membasmi penyakit akibat virus ini lebih ditujukan pada upaya pencegahan. Proteksi silang untuk imunisasi tanaman adalah upaya yang umum dilakukan pada tomat untuk mencegah infeksi virus yang lebih ganas. Pemberian imunisasi pada tomat dengan memberikan strain virus yang telah dilemahkan diharapkan mampu berfungsi sebagai sparing partner yang nantinya akan memiliki kemampuan untuk menolak virus yang sama dengan serangan lebih ganas. Adapun pengaruh pemberian strain virus yang diberikan pada tanaman tomat tidak akan terlalu merugikan disebabkan gejala yang diakibatkannya pun tidak terlalu parah sehingga produksinya tidak banyak berkurang.

Not need to know.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »