Puisi Nostalgila

25 juli 2014


kau selalu gembira
berani menampakkan rona
untuk membuatku jatuh cinta

itulah sepenggal syair puisi yang pernah ku buat saat dulu kuliah sarjana. ah.. masa lalu.. *tersenyum sendiri*

Beberapa minggu ini sudah liburan kuliah sekaligus libur lebaran. Di rumah, kerjaan hanya di depan laptop sambil mencari-cari materi yang pas untuk Thesis, yah.. sudah tiga kali buat proposal Thesis ditolak mentah-mentah oleh pembimbing. maklum lah..

Pagi ini, rasanya berat untuk turun dari tempat tidur. hmm.. sambil orang jawa bilang kelop-kelop dan beberapa kali menguap tampaknya sang raja siang tak mengijinkanku bermalas-malasan lebih lama di tempat tidur. Sang raja siang memasukkan sinarnya yang menyilaukan ke kamarku melalui jendela yang gordinnya sudah dibuka ibu tadi. Akhirnya beranjak juga dari tempat tidur.

Keluar dari kamar, langsung menuju ke depan laptop untuk melanjutkan perjuangan. Duduk, ku buka komputer lipat lamaku, jemariku sudah berada di atas tombol power, lagi-lagi istilah jawa mengatakan awang-awangen melanda otakku. Kuurungkan jemariku menekan tombol power, ku senderkan badanku di kursi. Ku lihat sekelilingku, serasa mata ini kalau bisa bicara, pasti akan teriak dan berdemo melihat ruang kerjaku, tak nyaman mata ini. Kertas dimana-mana, buku berserakan, ini rumah atau kapal pecah pikirku. ku tutup lagi komputer lipatku, ku ambil sapu dan kemoceng, ku mulai membenahi ruang ini.

Jarum pendek jam sudah berganti menunjuk angka, kulihat sekelilingku masih banyak yang harus dibenahi dan dirapikan. ku tarik map yang berada di tengah tumbukan buku, pikirku ingin ku rapikan bersama map yang lain. Map usang yang berisi kertas-kertas tak sanggup bertahan dari tarikanku dan robeklah map itu memuntahkan kertas, berserakan. Aarrrrggghhhh...

Mau tak mau, ku bereskan ceceran kertas itu. Lembar demi lembar ku kumpulkan, tak sengaja mata ini membaca tulisan yang ada di kertas. Ternyata, tulisannya begitu familiar bagiku. kumpulan puisi yang pernah ku tulis ketika awal kuliah sarajana dulu. Ada 10 puisi yang masih tersimpan di map tua itu. ku baca dan akhrnya aku tersenyum sendiri membaca puisi lamaku. Sebelum aku lupa, dan kertas pusi ini hilang, ku tulis di blog saja. ini judul puisi yang pernah ku tulis :
  1. Angin Topan
  2. Jemani dan Hati yang Sepi
  3. Rona Sang Bunga
  4. Pohon Bambu
  5. Sebuah Puisi untuk Dini
  6. Sang Mentari
  7. Strawberry
  8. Puzzle Kehidupan
  9. Jendela Hati
  10. Cinta
klik untuk baca ya!

Not need to know.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

1 komentar:

Write komentar
Unknown
AUTHOR
9 April 2015 pukul 19.55 delete

Bagus gan Puisi nya
jangan lupa kunjungi blog ane balik ya gan
Puisi Cinta Romantis

Reply
avatar