Apakah anda sudah pernah makan apel? Pasti hampir semua orang tentu akan menjawab “sudah pernah”. Sekarang apabila pertanyaannya seperti ini, apakah hari ini anda sudah makan apel? Hm… kebanyakan jawabannya pasti belum atau tidak.
Apel merupakan buah yang mudah didapat dan sangat dekat di lidah kita, bahkan hampir di setiap lemari pendingin rumah pasti terdapat buah apel. Namun faktanya sangat ironis, kebanyakan orang jarang mengonsumsi buah yang berasal dari asia tengah ini setiap hari.
Ya… sebenarnya terserah anda sih… mau mengonsumsi apel setiap hari atau tidak, tetapi setelah tahu kandungan dan manfaat dari buah yang termasuk keluarga Rosaceae ini, apakah anda masih meremehkan si kecil berwarna merah atau hijau ini?
Apel merupakan buah yang mudah didapat dan sangat dekat di lidah kita, bahkan hampir di setiap lemari pendingin rumah pasti terdapat buah apel. Namun faktanya sangat ironis, kebanyakan orang jarang mengonsumsi buah yang berasal dari asia tengah ini setiap hari.
Ya… sebenarnya terserah anda sih… mau mengonsumsi apel setiap hari atau tidak, tetapi setelah tahu kandungan dan manfaat dari buah yang termasuk keluarga Rosaceae ini, apakah anda masih meremehkan si kecil berwarna merah atau hijau ini?
Apa sih yang ada di dalam Apel?
Menurut Institut Kanker Nasional Amerika Serikat, apel banyak sekali mengandung zat-zat yang di perlukan untuk tubuh kita seperti vitamin, mineral serta unsur lain seperti fitokimian, serat, tanin, baron, asam tartar, dan lainnya. Apel juga paling banyak mengandung flavonoid dibandingkan dengan buah-buahan lain. Zat-zat inilah yang sangat dipelukan bagi tubuh kita untuk mencegah dan menanggulangi berbagai penyakit.
Vitamin
Buah apel kaya akan kandungan vitamin. Beberapa vitamin yang terdapat dalam buah apel misalnya vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, vitamin B5, vitamin B6, vitamin B9, vitamin C yang tinggi menjadi alasan yang cukup kuat sehingga mengonsumsi buah ini sangat dianjurkan.
Mineral
Buah apel mengandung banyak mineral. Mineral dalam buah apel antara lain kalsium, magnesium, potasium, zat besi, dan zinc. Banyaknya kandungan mineral pada buah apel dapat dimanfaatkan untuk tubuh, terutama untuk menggantikan zat-zat yang hilang atau berkurang sewaktu beraktifitas.
Fitokimia
Fitokimia merupakan antioksidan untuk melawan radikal bebas yang berasal dari polusi atau lingkungan sekitar. Zat ini juga berfungsi untuk menekan jumlah kolesterol jahat (LDL) yang dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah. Antioksidan akan meningkatkan kolesterol baik (HDL, high density lipoprotein), yang bermanfaat untuk mencegah penyakit jantung dan pembuluh darah. Fitokimia ini banyak terdapat pada kulit Apel, jadi sangat dianjurkan untuk mengonsumsi apel beserta kulitnya.
Serat
Kandungan serat apel terhitung tinggi, sebesar lima gram untuk setiap buah berukuran sedang. Jumlah ini lebih tinggi daripada kandungan serat pada kebanyakan produk sereal. Kandungan serat yang tinggi dalam apel juga menjadikan buah ini sangat baik untuk melancarkan pencernaan dan dianjurkan untuk masuk dalam menu mereka yang berdiet. Kandungan serat yang tinggi tentu juga dapat menghindari muncul rasa lapar lebih cepat, faktor inilah yang membuat apel dapat membantu anda saat hendak menurunkan berat badan. Jadi jika sedang dalam program diet, disarankan untuk mengonsumsi buah Apel.
Tanin
Tanin adalah zat yang berfungsi membersihkan dan menyegarkan mulut. apel mengandung tanin berkonsentrasi tinggi yang dapat mencegah kerusakan gigi dan penyakit gusi yang disebabkan oleh tumpukan plak. Tanin juga dapat mencegah bau mulut. Tidak hanya itu, tanin berfungsi mencegah infeksi saluran kencing dan menurunkan risiko penyakit jantung. Ingin nafas anda segar, makan Apel setiap hari.
Baron
Baron berfungsi mempertahankan jumlah estrogen dalam tubuh seorang wanita. boron juga membantu tubuh wanita mempertahankan kadar estrogen pada saat menopause. Gangguan penyakit pada saat menopause, seperti ancaman penyakit jantung dan kekeroposan tulang karena kurangnya hormon estrogen, bisa dicegah dengan boron yang terkandung dalam apel.
Flavoid
Flavoid merupakan zat yang berfungsi menurunkan risiko kanker. Menurut penelitian, flavoid mampu menurunkan risiko terkena penyakit kanker paru-paru sampai 50 persen. Selain itu, ada kabar baik untuk kaum pria. Hasil penelitian Mayo Clinic di Amerika Serikat pada tahun 2001 membuktikan bahwa quacertin, sejenis flavonoid yang terkandung dalam apel dapat membantu mencegah pertumbuhan sel kanker prostat.
Asam D-glucaric
Asam D-glucaric merupakan zat yang dapat menurunkan kadar kolesterol. selain menurunkan kolesterol jahat Asam D-glucaric juga meningkatkan kolesterol baik (HDL).
Quercetin
Quercetin merupakan zat yang dibutuhkan untuk meningkatkan kadar antioksidan sehingga tubuh terasa lebih sehat dan mencegah berbagai penyakit.
Asam tartar
Asam tartar inilah yang menyebabkan rasa asam pada apel. Asam tartar yang dapat menyehatkan saluran pencernaan, karena zat ini mampu membunuh bakteri yang ada dalam saluran pencernaan.
pektin
kandungan pektin (serat larut yang dikandung buah-buahan dan sayuran), telah diteliti dan terbukti menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Secara spesilik pada sebuah penelitian awal, terbukti bahwa dalam apel ditemukan asam D-glucaric yang bermanfaat mengatur kadar kolesterol. Disebutkan dalam penelitian tersebut, jenis asam ini mampu mengurangi kolesterol sampai 35 persen.
Antioksidan
Bagi yang tengah bermasalah dengan kolesterol, apel bisa menjadi salah satu solusi. Zat antioksidan yang tinggi di dalamnya dinilai efektif melawan kolesterol jahat atau LDL (low density lipoprotein) dalam tubuh, dan pada waktu yang sama juga membantu meningkatkan kolesterol baik atau HDL (high density lipoprotein). Penelitian di Cornell University menemukan bahwa apel yang masih segar mampu mencegah munculnya penyakit neurodegeneratif seperti alzheimer dan parkinson. Diduga hal ini adalah berkat zat antioksidan di dalam apel.
Bagaimana cara mengonsumsi buah Apel yang efektif?
Buah apel ini enak untuk dimakan mentah-mentah, tapi apel juga bisa dimasak dulu dijadikan campuran bahan masakan, apel juga dapat dijadikan minuman jus yang segar. Tetapi sangat dianjurkan untuk memakan buah ini secara segar tanpa menghilangkan kulitnya, jadi tentu saja sebelum makan cuci bersih dulu apel dengan air yang mengalir.
Untuk jus apel, usahakan segera cepat minum setelah penge-jus-an karena vitamin C yang ada pada Apel mudah rusak apabila bereaksi dengan oksigen. Kerusakan vitamin C ini, ditandai dengan munculnya warna kecokelatan, itu berarti vitamin C sedang bereaksi dengan Oksigen yang ada di udara. Maka, usahakan sesegera mungkin minum jus dalam keadaan segar.
Sebisa mungkin hindari mengonsumsi apel untuk dijadikan campuran bahan makanan karena kandungan yang ada di dalam apel sangat mudah rusak apabila terkena panas yang tinggi. Maka lebih baik mengonsumsi apel dalam keadaan segar.
Melihat banyaknya unsur kesehatan yang dapat dimanfaatkan dari buah Apel, tentu saja kita dapat mencoba untuk mengonsumsi minimal satu buah apel setiap hari.
“an apple a day keeps the doctor away”
EmoticonEmoticon