PDKT vs Status Akun Jejaring Sosial

PDKT vs Status Akun Jejaring Sosial
PDKT vs Status Akun Jejaring Sosial


Akhirnya masa aktif PPL saya sudah berakhir. Saya tidak lagi mengajar di SMA N 1 Teras. Jadi sekarang saya memiliki banyak waktu luang. Kebanyakan baktu luang saya, saya habiskan di depan netbook kesayangan. Untuk mengusir rasa bosan dari penantian saya men-download “zoid genesis” yang ada 50 episode itu selesai, terkadang saya membuka akun jejaring sosial saya. Entah kenapa, saya menjadi sering mengamati status teman-teman saya; lebay, alay, keren, lucu-lucu sih, kadang ada juga yang aneh. Tapi, saya lebih tertarik dengan status teman-teman cewek saya yang sedang kasmaran. Misalnya salah satu teman cewek saya yang meng-update status “kau selalu di hatiku”. Mendadak statusnya menjadi romantis, mungkin jika bisa digambarkan seluruh tampilan profilnya penuh dengan cupid yang beterbangan kesana-kemari.

Nah, status jejaring sosial dilihat oleh banyak orang, bahkan seantero jagad maya pun bisa meliriknya. Terkadang juga beberapa orang terdekatpun (termasuk pacar atau baru teman PDKT) singgah sejenak untuk sekedar membaca status.

Saya mencoba memosisikan diri saya sebagai cowok yang sedang PDKT kepada seorang cewek dan kita menjalin pertemanan juga di salah satu situs pertemanan. Bila sedang PDKT, saya lebih cenderung sering membuka profil cewek itu untuk sekedar melihat-lihat statusnya saja. Ketika saya membuka profilnya, dia menuliskan “kau selalu di hatiku”. Pastinya perasaan saya menjadi berbunga-bunga. Akan tetapi, di suatu tempat berbeda mantan pacarnya yang masih mengharapkan kembalinya ikatan cinta juga membuka dan membaca statusnya. Pastilah si mantan pacar akan ke-GR-an dengan status yang demikian.

Pada kasus lainnya, ada yang menuliskan status “ingin sedikit menjauh darimu… supaya kau tahu, aku tak ada rasa”. Bila saya adalah seorang yang sedang PDKT dengan dia, dan membaca status ini, seakan-akan tidak ada lagi daya untuk melanjutkan perjuangan PDKT ini. Padahal dia tidak bermaksud begitu, bisa saja cewek itu dideketin cowok yang dia ga suka, trus menuliskan seperti itu dan bukan ditujukan kepada saya. Teman cewek saya yang lainnya meng-update, “Walau jarak memisahkan, tapi tetap sayang”. Padahal saya yang sedang PDKT, bila dilihat dari jaraknya saya berada tidak jauh dengannya.

At this point, seorang cowok akan berpikir ulang apakah dia mau melanjutkan Perjuangannya atau memilih berpaling ke lain hati. Dua hati yang sedang kasmaran gagal bersatu hanya gara-gara beberapa kata dalam status akun jejaring sosial yang tidak jelas ditujukan kepada siapa. Walaupun saya tahu teman teman-teman cewek saya tidak bermaksud begitu, tapi dilihat dari sudut pandang cowok, beginilah jadinya.

Fenomena apakah yang terjadi dengan teman-teman cewek saya di dunia maya saat ini?
Apakah mereka tidak berpikir sampai sejauh ini?
Atau hanya sekedar ingin mengungkapkan isi hati?
Hanya wanitalah yang tahu jawabannya, dan biarlah menjadi misteri bagi kaum pria.
Untuk teman-teman yang sedang PDKT via akun jejaring sosial dan dunia maya saya sarankan sebisa mungkin hindari status yang memancing seperti di atas, tulislah status yang netral saja; bila ingin mengutarakan hal yang bersifat personal, gunakan pesan atau e-mail; apabila dengan pesan dirasa kurang, anda bisa menggunakan fitur chat atau video chat; dan tetap jaga komunikasi.

Itulah sepenggal kisah yang menggelitik namun memprihatinkan seputar PDKT dan akun jejaring sosial. So, be wise to use it.

Akhirnya setelah sekian lama baru 6 episode “zoid genesis” yang berhasil saya download. Nonton dulu ah…

Not need to know.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »